Orang-orang Terasing Karena Agamanya

Orang yang mempunyai prinsip akan selalu dihadapkan pada orang yang tidak suka dengan prinsipnya. Hal ini terjadi di mana-mana. Jika ada kebaikan pasti ada penentangnya. Setiap ada kebenaran pasti ada musuhnya. Begitu pula, orang yang memegang prinsip agamanya dengan baik, akan dianggap aneh ditengah masyarakat.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”

(HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kalau kita mengikuti komentar orang maka takkan kita sampai pada tujuan. Kita kan selalu salah dimata manusia, karena mencari ridho manusia tak kan pernah ada habisnaa. Oleh karena itu selama kita pada posisi yang benar, jalan terus! Meskipun banyak celaan dan komentar..

Berkaitan dengan pembahasan ini, ada Kisah seorang ayah, anak dan keledainya.

Ayah naik di atas keledai sedangkan anak berjalan mengikuti sang ayah. Lantas melihat keluarga ini orang-orang pun berkata kepada mereka,”aduhai alangkah teganya ayah ini anaknya disuruh berjalan sedang ia menunggangi keledai..”

Sang ayah pun turun, sekarang anaknya dinaikkan ke atas keledai sedangkan ayah berjalan. Melihat kejadian ini orang-orang pun berkata lagi, “alangkah teganya anak ini di mana letak sopan dan santunnya, dimana letak baktinya kepada orang tua..”

Setelah mendengar komentar tersebut menaiki keledai itu berdua. Orang-orang yang melihat mereka pun berkomentar, “alangkah dua orang ini tidak ada hatinya, mereka tega membebani keledai itu berdua, kasihan keledai…”

Mendengar komentar ini akhirnya mereka pun berpikir lagi. Akhirnya, mereka pun berjalan berdua. Tapi kini berjalan sambil memikul keledai itu. Orang-orang yang melihat ayah dan anak ini pun berkata, “apa sudah gila ini orang punya tunggangan tapi nggak dimanfaatkan”

Begitulah yang terjadi jika kita menyibukkan diri dengan komentar orang-orang. Takkan pernah ada habisnya. Takkan pernah Ada selesainya, jikalau yang kita cari adalah keridhoan manusia. Tapi carilah keridhoan Allah maka Allah akan membuat manusia ridho kepada kita.

Saat kita merasa asing dengan melalui hidup di atas kebenaran Islam, maka ingat-ingatlah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

Dan juga dalam hadits yang lain,

Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Al Bukhari no. 6053)

Fokuslah belajar dan ibadah kepada Allah. Fokus bagaimana kita mampu menjalankan ilmu yang telah kita pelajari. Ilmu agama yang bersumber dari Alquran dan as-sunnah meski terasa berat dalam mengamalkanya tapi itulah jalan menuju surga.

Meski banyak pula orang yang mengejek dan berkomentar buruk, tetaplah yakin di hati kecil, mereka membenarkan apa yang kita lakukan.

Allah Taala berfirman,

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” (QS. An Nahl: 96).

Wallahualam

Disusun oleh: R. Yuda

@ Pogung dalangan

Posting Komentar

0 Komentar