Saudara seiman..
Kaum mukminin itu bersaudara. Iman telah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan suci. Lebih suci dan kukuh dari sekedar hubungan nasab serta sebab keduniaan lainnya.
Dari ikatan ini muncullah konsekuensi atas sesama mukmin untuk saling mencintai, membantu, dan memberikan loyalitasnya. letak syariat telah menjadikan hal ini sebagai bagian keimanan yang tidak terpisahkan. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Belum beriman salah seorang dari kalian hingga dia senang bagi saudaranya apa yang dia senangi bagi dirinya.”
[HR. Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik]
Dari penjelasan Nabi ini, bisa disimpulkan bahwa iman seseorang belum sempurna hingga dia merasa senang saudaranya mendapatkan kebaikan sebagaimana dia suka dirinya mendapatkan kebaikan tersebut. Dan sebaliknya dia benci jika saudaranya mendapat kejelekan sebagaimana dia benci dirinya mendapat kejelekan tersebut.
Ustadz Abu Falih Yahya
Qudwah, edisi 1
0 Komentar