Keren dengan gaya kekinian? Hati-hati terjebak penyerupaan yang dilarang
_________________________
Tak ayal lagi, tren kehidupan anak-anak muda semakin ramai saja. Berbagai model pakaian, bermacam pola pergaulan, dan berbagai ritual dan perayaan dilakukan. Tidak banyak yang menimbang-nimbang apakah hal tersebut layak diikuti, atau harus dijauhi. Asalkan tokoh, artis dan figur aja punya mode tertentu, kita main ikut aja. Gampang sekali dikontrol. Mudah diarahkan tren. Lemah mempertahankan prinsip diri.
Jadi latah, ikut-ikutan itu tidak baik. Sesuatu yang tidak originil, kualitas biasanya kawe tiga atau kawe empat. Dalam timbangan dunia aja begitu. Buka usaha, kalo produknya sama aja dengan yg lain, ga ada beda, maka sayang, cuman bakal buang modal.
Terlebih lagi dalam perkara-perkara yang di atur dalam Islam. Akhlak, pergaulan, pakaian atau bahkan ibadah. Jika masih tiru-tiru, maka kita akan termasuk dari bagian mereka.
Rasulullah bersabda :
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)
Nah, perhatikan. Siapa yang sedang kita ikuti? Artis koreakah? Atau hollywood? Atau bahkan bollywood? Yang sama sekali tidak menyembanh Allah?
Allah telah mengatakan orang-orang tidak menyembah Allah atau menyekutukan Allah, maka tempatnya adalah neraka jahannam.
Apakah kita rela bersama-sama mereka dimasukkan ke dalam neraka?
Rasulullah bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Dawud)
Ambillah teladan dari mereka yang benar-benar dijamin surga, Rasulullah, sahabat, dan para salafus shalih. Yang jelas akhlaknya terbaik, akidahnya lurus, prestasinya gemilang.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).
Sekedar reminder bagi kita. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan ampunan.
Dikuti dari : Musim Plus
0 Komentar